Translate

Minggu, 29 April 2012


AKULTURASI  ISLAM di INDONESIA


AKULTURASI  ISLAM di INDONESIA BIDANG TRADISI
    Islam merupakan salah satu agama yang masuk dan berkembang di Indonesia. Hal ini tentu bukanlah sesuatu yang asing bagi Anda, karena di mass media mungkin Anda sudah sering mendengar atau membaca bahwa Indonesia adalah negara yang memiliki penganut agama Islam terbesar di dunia.Agama Islam masuk ke Indonesia dimulai dari daerah pesisir pantai, kemudian diteruskan ke daerah pedalaman oleh para ulama atau penyebar ajaran Islam.

 

 
Wujud AkulturasiBudaya Islam DiIndonesia

  ISLAM              HINDHU - BUDha                       


Maka terjadilah Akulturasi,yang semulanya indonesia menganut kepercayaan Hindu- Budha,dengan masuknya agama islam yang dibawa sejumlah penyebar agama ,makabersatulah atau terjadi akulturasi antara islam dan Hindhu – Budha yg merupakan kepercyaan awal.

     Banyak sekali macam akulturasi yg terjadi,yaitu ada dibidang :
-Seni rupa
-Aksra dan seni sastra
-Sistem Pemerintahan
-Sisrem Kalender
-Seni bangunan dan Arsitektu


Dan selain itu terdapat bidang lain yaitu,Masuknya Islam di Indonesia melahirkan berbagai macam tradisi yg sekarang ini masih di lakukan pada sebagian besar masyarakat di Indonesia.


WUJUD AKULTURASI KE BUDAYAAN ISLAM DI BIDANG TRADISI
1. GREBEG BESAR


Tradisi Grebeg besar di Demak, Tradisi ini merupakan tradisi yang ada pada zaman wali songo di mana pada waktu itu, di lingkungan Masjid Agung Demak di selenggarakan keramaian yang disisipi dengan syiar-syiar keagamaan, sebagai upaya penyebarluasaan agama Islam oleh Wali Sanga. Keramaian itu kini dikemas dalam suatu even yang di sebut dengan Gerebeg Besar. 


2. LARUNG SESAJI KE LAUT, TRADISI SYAWALAN




 Tradisi ini rutin digelar tujuh hari setelah Idul Fitri. Acara diawali dengan arak-arakan yang dikawal sembilan orang berpakaian adat jawa sebagai simbol Wali Songo.
Nasi tumpeng yang dimasukkan dalam miniatur perahu ditandu oleh empat orang sebagai simbol empat cantrik yang berguru kepada Sunan Kalijogo. Nasi tumpeng dan aneka hasil laut kemudian dibawa ke atas perahu untuk dilarung ke tengah lautan. Sebelum tumpeng dilarung, seorang sesepuh terlebih dulu memimpin doa agar para nelayan tetap dikaruniai rezeki melimpah.

3. RUWATAN


Tradisi ini dilaksanakan setiap bulan syura. Proses upacara diawali dgn Keramaian Wayang Kulit dgn cerita Murwokolo, peserta Ruwatan akan menjalani berbagai prosesi yg dipimpin oleh tokoh adapt setempat. Ruwatan ini bermaksud untuk menghindari diri dari malapetaka sang Batara Kala pada anak” yg kurang beruntung. Seperti halnya bagi anak tunggal ataupun dua anak laki” semua atau perempuan semua. Tradisi ini merupakan tradisi Jawa yg terus dilakukan secara turun temurun.
Sebelum pelaksanaan Ruwatan, anak” yg mengikuti Ruwatan harus melakukan prosesi sungkeman pada kedua orang tua masing”. Setelah itu dilakukan penyucian diri dgn pemotongan rambut yg dialasi dgn kain. Nantinya, jubah akan dilarung atau dibuang kelaut beberapa bualn setelah pelaksanaan.

4. TRADISI BULUSAN
Mbah Dado seorang alim ulama penyebar agama Islam. Beliau mempunyai murid bernama Umara dan Umari. Dalam perjalanannya menyebarkan agama Islam beliau berniat untuk mendirikan sebuah pesantren. Maka ditemukanlah tempat yang tepat untuk membangun pesantren tersebut, yaitu di kaki Gunung Muria. Pada bulan Ramadhan, tepatnya pada waktu malam Nuzulul Qur'an datang Sunan Muria untuk bersilaturrahmi dan membaca Al Qur'an bersama Mbah Dado, sahabatnya. Dalam perjalanannya, Sunan Muria mendengar orang bekerja di sawah pada malam hari sedang ndaut(mangambil bibit padi). Suna Muria berhenti sejenak dan berkata, "Lho, malam Nuzulul Qur'an kok tidak baca Al Qur'an, malah di sawah berendam air seperti bulus saja?" Akibat perkataan itu Umara dan Umari seketika menjadi bulus (kura-kura air tawar). Datang Mbah Dado untuk memintakan maaf atas kesalahan santrinya kepada Suna Muria. Akan tetapi, ibarat nasi sudah menjadi bubur, tidak mungkin dapat kembali lagi. Akhirnya, Sunan Muria menancapkan tongkatnya ke tanah, keluar mata air atau sumber sehingga diberilah tempat itu nama Desa Sumber dan tongkatnya berubah menjadi pohon yang diberi nama pohon tamba ati. Sambil meninggalkan tempat itu Sunan Muria berkata, "Besok anak cucu kalian akan menghormatimu setiap satu minggu setelah hari raya bulan Syawal tepatnya waktu Bada Kupat. sampai sekarang setiap bada kupat tempat tesebut ramai dikunjungi orang untuk berziarah dan juga melihat bulus. Tradisi ini sekarang masih ada san terkenal dengan nama Bulusan.

5. DANDANGAN

 

Tradisi ini sudah ada sejak 450 tahu yang lalu atau tepatnya zaman Sunan Kudus (Syeh Jakfar Shodiq, salah satu tokoh penyebar agama Islam di Jawa). Pada saat itu, setiap menjelang bulan puasa, ratusan santri Sunan Kudus berkumpul di Masjid Menara menunggu pengumuman dari Sang Guru tentang awal puasa. Para santri tidak hanya berasal dari Kota Kudus, tetapi juga dari daerah sekitarnya sepertiKendal, Semarang, Demak, Pati, Jepara, Rembang, bahkan sampai Tuban, Jawa Timur. Karena banyaknya orang berkumpul, tradisi dandangan kemudian tidak sekadar mendengarkan informasi resmi dari Masjid Menara, tetapi juga dimanfaatkan para pedagang untuk berjualan di lokasi itu. Para pedagang itu tidak hanya berasal dari Kudus, tetapi juga dari berbagai daerah sekitar Kudus, bahkan dari Jawa Barat dan Jawa Timur. Mereka biasanya berjualan mulai dua minggu sebelum puasa hingga malam hari menjelang puasa.






6. TRADISI BARATAN




Tradisi Baratan tradisi yang senantiasa dilaksanakan pada pertengahan di bulan Sya’ban (Nisfu), dan ini hanya ada di Jepara tepatnya pada masyarakat Kalinyamatan. Salah satu tradisi masyarakat Jepara yang erat kaitannya dengan Ratu Kalinyamat adalah “Pesta Baratan”. Kata “baratan” berasal dari sebuah kata Bahasa Arab, yaitu “baraah” yang berarti keselamatan atau “barakah” yang berarti keberkahan. Tradisi Pesta Baratan dilaksanakan setiap tanggal 15 Sya’ban (kalender Komariyah) atau 15 Ruwah (kalender Jawa) yang bertepatan dengan malam nishfu syakban. Kegiatan dipusatkan di Masjid Al Makmur Desa Kriyan Kecamatan Kalinyamatan. Ritualnya sederhana, yaitu setelah shalat maghrib, umat islam desa setempat tidak langsung pulang. Mereka tetap berada di masjid / musholla untuk berdo’a bersama. Surat Yasin dibaca tiga kali secara bersama-sama dilanjutkan shalat isya berjamaah. Kemudian memanjatkan doa nishfu syakban dipimpin ulama / kiai setempat, setelah itu makan (bancaan) nasi puli dan melepas arak-arakan. Kata puli berasal dari Bahasa Arab : afwu lii, yang berarti maafkanlah aku. Puli terbuat dari bahan beras dan ketan yang ditumbuk halus dan dimakan dengan kelapa yang dibakar atau tanpa dibakar. Asal usul tradisi ini, Setelah berperang melawan Aryo Penangsang, Sultan Hadirin tewas dan jenazahnya dibawa pilang oleh isterinya (Ratu Kalinyamat) pulang ke Jepara. Peristiwa itu berlangsung malam hari, sehingga masyarakat disepanjang jalan yang ingin menyaksikan dan menyambut rombongan Ratu Kalinyamat harus membawa alat penerangan berupa obor.
Setelah makan nasi puli, masyarakat di desa Kriyan dan beberapa desa di sekitarnya (Margoyoso, Purwogondo, dan Robayan) turun dari masjid / mushalla untuk melakukan arak-arakan. Ada aksi theatrikal yang dilaksanakan seniman setempat, selebihnya diikuti oleh seluruh lapisan masyarakat dewasa maupun anak-anak. Ribuan orang dengan membawa lampion bergerak dari halaman masjid Al Makmur Desa Kriyan dengan mengarak simbol Ratu Kalinyamat dan Sultan Hadirin menuju pusat Kecamatan. Mereka meneriakkan yel-yel ritmis : tong tong ji’ tong jeder, pak kaji nabuh jeder, dan sebagian lainnya melantunkan shalawat Nabi.
Dari sisi agama, tradisi ini dianggap sebagai ritual penyucian diri bagi umat islam, apalagi pelaksanaannya menjelang puasa bulan Romadlon. Selain itu, tradisi ini menggambarkan semangat dan optimisme dalam menjalani hidup, disamping keteguhan dalam menghadapi berbagai cobaan. Semua itu terangkum dalam do’a nishfu syakban yang dipanjatkan.

7. TRADISI TONGTEK


Tongtek adalah sebuah kegiatan tradisi membangunkan orang agar melaksanakan sahur dengan memukul-mukul kentongan dari bambu, memang cukup populer setiap ramadhan. Tradisi ini sudah ada sejak jaman dulu ratusan tahun yang lalu. Kegiatan tongtek ini memang ada hanya pada bulan ramadhan yang merupakan salah satu warisan dari Walisongo. Tongtek ini biasanya paling sedikit dilakukan 2 orang hingga puluhan orang dengan semua alat yang digunakan.





8. TRADISI MALAM SELIKURAN



Seribu tumpeng diperebutkan oleh abdi dalem Keraton Kasunanan Surakarta dan masyarakat sekitar. Tradisi yang sudah berlangsung turun-temurun untuk memeringati malam selikuran atau malam ke dua puluh satu dalam hitungan bulan Ramadan yang biasa disebut malam Lailatul Qadar itu. Seribu tumpeng tersebut dikirab dari Keraton Kasunanan Surakarta menuju Masjid Agung Solo yang berjarak sekitar 500 meter. Para abdi dalem juga membawa lampu menyerupai lampion atau ting. Sehingga kirab ini juga dikenal dengan nama ting-ting hik. Di depan barisan ancak canthaka, terdapat joli kencana atau kotak menyerupai anchak canthaka yang berukuran besar dan berbentuk menyerupai rumah-rumahan. Di dalam joli kencana tersebut terdapat ingkung. Setiap prosesi tumpeng seribu selalu ada dua joli kencana dan satu ting berukuran besar, lengkap dengan cap logo Keraton Surakarta. tradisi malam selikuran dengan mengusung seribu tumpeng merujuk pada malam lailatul qodar yang jatuh pada malam ganjil di bulan Ramadan. Makanya kirab dilakukan pada malam selikur sebagai malam ganjil. Dan pada malam lailatul qadar adalah malam seribu pahala. Lalu, jumlah pahala tersebut diibaratkan dengan jumlah seribu tumpeng. Selain itu, pada malam ke dua puluh satu bulan Ramadan atau malam ganjil. Nabi Muhammad SAW juga mendapatkan wahyu di Jabal Nur. Dan ketika turun dari Jabal Nur disambut oleh para sahabat dengan membawa obor selama perjalanan pulang menuju kediaman Sang Nabi. Dengan begitu, obor yang dibawa oleh para sahabat Nabi tersebut diibaratkan dengan membawa ting pada prosesi kirab ini. Bentuk ting yang dibawa para abdi dalem pun beraneka ragam, ada yang berbentuk bintang, kotak hingga bulat lampion. Setelah melakukan kirab dari keraton hingga masjid, selanjutnya seribu tumpeng tersebut diletakkan di serambi masjid. Lantas, tumpeng tersebut pun dibacakan doa yang diamini oleh para abdi dalem dan warga masyarakat umum.


9. SEKATEN

Sekaten merupakan sebuah upacara kerajaan yang dilaksanakan selama tujuh hari. Konon asal-usul upacara ini sejak kerajaan Demak. Upacara ini sebenarnya merupakan sebuah perayaan hari kelahiran Nabi Muhammad. Menurut cerita rakyat kata Sekaten berasal dari istilah credo dalam agama Islam, Syahadatain. Sekaten dimulai dengan keluarnya dua perangkat Gamelan Sekati, Kyai Gunturmadu dan Kyai Guntursari, dari keraton untuk ditempatkan di depan Masjid Agung Surakarta. Selama enam hari, mulai hari keenam sampai kesebelas bulan Mulud dalam kalender Jawa, kedua perangkat gamelan tersebut dimainkan/dibunyikan menandai perayaan sekaten. Akhirnya pada hari ketujuh upacara ditutup dengan keluarnya Gunungan Mulud. Saat ini selain upacara tradisi seperti itu juga diselenggarakan suatu pasar malam yang dimulai sebulan sebelum penyelenggaraan upacara sekaten yang sesungguhnya

10. TRADISI SANGGRING
Tradisi budaya peninggalan putra Sunan Giri pertama yaitu Sunan Dalem. Tradisi ini masih ada hubungannya dengan asal mula nama Desa Gumeno yang diberikan oleh Sunan Dalem. Awalnya desa ini bernama Qumna, berarti golonganku. Nama Qumna sekarang disebut Gumeno. Qumna sendiri berasal dari bahasa Arab di mana q dibaca dengan G. Desa Gumeno terletak antara Desa Tanggulrejo dengan Pedagang (padukuhan Desa Tanggulrejo), Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik, berbatasan antara kabupaten Gresik dengan Kabupaten Lamongan. Alkisah, suatu malam, Sunan Ampel, Sunan Giri, Sunan Drajat, dan Sunan Dalem beserta santri-santri mereka pergi ke hutan belantara untuk memperluas syiar Islam. Setiba di hutan mereka membangun masjid (sekarang Masjid Jami’ Sunan Dalem) dibangun dalam waktu semalam dan saat itu belum ada seorang pun penghuninya. Setelah membangun masjid Sunan Ampel, Sunan Giri, dan Sunan Drajat kembali dan hanya Sunan Dalem yang tinggal untuk menyebarkan agama Islam di daerah tersebut. Setelah masjid dibangun, ada tokoh dari daerah lain (sekarang Sipunar) melihat cahaya terang dari tengah hutan. Esoknya, beliau mencari asal sinar yang ternyata dari masjid. Akhirnya beliau mengajak warga sekitar berbondong-bondong hijrah ke tempat tersebut. Suatu saat Sunan Dalem merasa badannya kurang sehat. Beliau memerintahkan warga mengusahakan obat untuk beliau. Namun, tak ada obat maupun orang pintar yang dapat menyembuhkannya. Sunan Dalem berdoa kepada Allah SWT dan mendapat petunjuk agar membuat masakan obat. Esoknya Sunan Dalem memerintahkan warga agar membawa ayam jago berusia satu tahun. Warga pun berduyun-duyun ke masjid membawa ayam jago. Ayam-ayam pun disembelih dan sebagian warga menyiapkan bumbu-bumbu. Jadilah kemudian makanan dan tradisi sanggring (singkatan dari nggrangsange wong gering). Atau, keinginan dari orang sakit. Karena setelah menyantap sanggring atau kolak ayam, Sunan Dalem mendapat hidayah sembuh dari penyakit. Sanggring yang warisan Sunan Dalem tersebut sejak saat itu tradisi ini dilaksanakan setiap malam 23 bulan Ramadan.

11. TRADISI NGIRAB
Bulan Safar yang diyakini bulan yang penuh malapetaka yang kemungkinannya bisa terjadi di antara kita. hal ini konon di yakini sebagai upaya Sunan kalijaga untuk mencegah kemungkinan datangnya Rebo Wekasan, beliau mandi di Sungai Drajat pada saat berguru pada Sunan Gunung Djati untuk membersihkan diri dari bala di hari Rebo Wekasan. Ini akhirnya di ikuti oleh masyarakat pada saat itu dan dijadikan adat oleh masyarakat Cirebon. Hingga kini masyarakat Cirebon di hari Rebo Wekasan mengunjungi petilasan Sunan Kalijaga. Dengan menggunakan perahu mereka menuju kalijaga dan melakukan mandi di tempat yang di yakini dulu Sunan kalijaga mandi. Adat ini disebut dengan "Ngirab" yang artinya bergerak atau menggerakan sesuatu untuk membuang yang kotor. Beberapa masyarakat masih meyakini adat ini dengan dengan serius secara sepiritual, akan tetapi kebanyakan orang hanya untuk rekreasi dan bersenang-senang saja untuk melupakan bulan yang penuh bala ini.

PECEMARAN
UDARA






Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia, atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak properti.


Pencemaran udara dapat ditimbulkan oleh sumber-sumber alami maupun kegiatan manusia. Beberapa definisi gangguan fisik seperti polusi suara, panas, radiasi atau polusi cahaya dianggap sebagai polusi udara. Sifat alami udara mengakibatkan dampak pencemaran udara dapat bersifat langsung dan lokal, regional, maupun global.

 


Sumber Polusi Udara
Pencemar udara dibedakan menjadi dua yaitu,
pencemar primer dan pencemar sekunder.

 Pencemar primer adalah substansi pencemar yang ditimbulkan langsung dari sumber pencemaran udara. [Karbon monoksida]adalah sebuah contoh dari pencemar udara primer karena ia merupakan hasil dari pembakaran.

 Pencemar sekunder adalah substansi pencemar yang terbentuk dari reaksi pencemar-pencemar primer di atmosfer.
Pembentukan ozon dalam [smog fotokimia] adalah sebuah contoh dari pencemaran udara sekunder.
Belakangan ini tumbuh keprihatinan akan efek dari emisi polusi udara dalam konteks global dan hubungannya dengan pemanasan global (global warming) yg memengaruhi;


Kegiatan manusia
-Transportasi
-Industri
-Pembangkit listrik
-Pembakaran (perapian, kompor, furnace,[insinerator]dengan berbagai jenis bahan bakar
-Gas buang pabrik yang menghasilkan gas berbahaya seperti (CFC)
Sumber alami
-Gunung berapi
-Rawa-rawa
-Kebakaran hutan
-Nitrifikasi dan denitrifikasi biologi
-Sumber-sumber lain
-Transportasi amonia
-Kebocoran tangki klor
-Timbulan gas metana dari lahan uruk /tempat pembuangan akhir sampah
Uap pelarut organik






Faktor Penyebab Pencemaran Udara
Faktor alam (internal), yang bersumber dari aktivitas alam
Contoh :
- abu yang dikeluarkan akibat letusan gunung berapi
- gas-gas vulkanik
- debu yang beterbangan di udara akibat tiupan angin
- bau yang tidak enak akibat proses pembusukan sampah organik


Faktor manusia (eksternal), yang bersumber dari hasil aktivitas manusia
Contoh :
- hasil pembakaran bahan-bahan fosil dari kendaraan bermotor
- bahan-bahan buangan dari kegiatan pabrik industri yang memakai zat kimia organik dan
  anorganik
- pemakaian zat-zat kimia yang disemprotkan ke udara
- pembakaran sampah rumah tangga
- pembakaran hutan
Pencemaran udara disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:
Zat-zat Pencemaran Udara



Ada beberapa polutan yang dapat menyebabkan pencemaran udara, antara lain:
Karbon monoksida, Nitrogen dioksida, Sulfur dioksida, Partikulat, Hidrokarbon, CFC,  Timbal dan Karbondioksida.



1.
Karbon monoksida (CO)

Gas yang tidak berwarna, tidak berbau dan bersifat racun. Dihasilkan dari pembakaran tidak sempurna bahan bakar fosil, misalnya gas buangan kendaraan bermotor.



2.
Nitrogen dioksida (NO2)

Gas yang paling beracun. Dihasilkan dari pembakaran batu bara di pabrik, pembangkit energi listrik dan knalpot kendaraan bermotor.



3.
Sulfur dioksida (SO2)

Gas yang berbau tajam, tidak berwarna dan tidak bersifat korosi. Dihasilkan dari pembakaran bahan bakar yang mengandung sulfur terutama batubara. Batubara ini biasanya digunakan sebagai bahan bakar pabrik dan pembangkit tenaga listrik.
4.
Partikulat (asap atau jelaga)

Polutan udara yang paling jelas terlihat dan paling berbahaya. Dihasilkan dari cerobong pabrik berupa asap hitam tebal.




Macam-macam partikel, yaitu :

a. Aerosol
:
partikel yang terhambur dan melayang di udara/td>
b. Fog (kabut)
:
aerosol yang berupa butiran-butiran air dan berada di udara
c. Smoke (asap)
:
aerosol yang berupa campuran antara butir padat dan cair dan melayang berhamburan di udara
d. Dust (debu)
:
aerosol yang berupa butiran padat dan melayang-layang di udara 



5.
Hidrokarbon (HC)

Uap bensin yang tidak terbakar. Dihasilkan dari pembakaran bahan bakar yang tidak sempurna.



6.
Chlorofluorocarbon (CFC)

Gas yang dapat menyebabkan menipisnya lapisan ozon yang ada di atmosfer bumi. Dihasilkan dari berbagai alat rumah tangga seperti kulkas, AC, alat pemadam kebakaran, pelarut, pestisida, alat penyemprot (aerosol) pada parfum dan hair spray.



7.
Timbal (Pb)

Logam berat yang digunakan manusia untuk meningkatkan pembakaran pada kendaraan bermotor. Hasil pembakaran tersebut menghasilkan timbal oksida yang berbentuk debu atau partikulat yang dapat terhirup oleh manusia.



8.
karbon dioksida (CO2)

Gas yang dihasilkan dari pembakaran sempurna bahan bakar kendaraan bermotor dan pabrik serta gas hasil kebakaran hutan.





Bahaya Efek Gas Pencemaran Udara
1. Gas CO / Karbon Monoksida / Karbon Mono Oksida
Karbon monoksida adalah gas yang bersifat membunuh makhluk hidup termasuk manusia. Zat gas CO ini akan mengganggu pengikatan oksigen pada darah karena CO lebih mudah terikat oleh darah dibandingkan dengan oksigen dan gas-gas lainnya. Pada kasus darah yang tercemar karbon monoksida dalam kadar 70% hingga 80% dapat menyebabkan kematian pada orang.
2. Gas CO2 / Karbon Dioksida / Karbon Di Oksida
Karbon dioksida adalah zat gas yang mampu meningkatkan suhu pada suatu lingkungan sekitar kita yang disebut juga sebagai efek rumah kaca. Dengan begitu maka temperatur udara di daerah yang tercemar CO2 itu akan naik dan otomatis suhunya menjadi semakin panas dari waktu ke waktu seperti di wilayah DKI Jakarta. Hal ini disebabkan karena CO2 akan berkonsentrasi dengan jasad renik, debu dan titik-titik air yang membentuk awan yang dapat ditembus cahaya matahari namun tidak dapat melepaskan panas ke luar awan tersebut. Keadaan seperti itu mirip dengan kondisi rumah kaca tanpa AC dan fentilasi udara yang cukup.
3. Gas NO, NO2, SO dan SO2
Gas-gas di atas akan dapat menimbulkan gangguan pada saluran pernapasan dari mulai yang ringan hingga yang berat.

Tabel 1 Dampak pencemaran udara berupa gas
NO
BAHAN PENCEMAR
SUMBER
DAMPAK/AKIBAT PADA INDIVIDU/MASYARAKAT
1.


Sulfur Dioksida (SO2)


Batu bara atau bahan bakar minyak yang mengandung Sulfur.
Pembakaran limbah pertanah.
Proses dalam industri.
Menimbulkan efek iritasi pada saluran nafas sehingga menimbulkan gejala batuk dan sesak nafas.
  
  
2. Hidrogen Sulfa (H2S) Dari kawah gunung yang masih aktif. Menimbulkan bau yang tidak sedap, dapat merusak indera penciuman (nervus olfactory)
3.


Nitrogen Oksida (N2O)
Nitrogen Monoksida (NO)
Nitrogen Dioksida (NO2)
Berbagai jenis pembakaran.
Gas buang kendaran bermotor.
Peledak, pabrik pupuk.
Menggangu sistem pernapasan.
Melemahkan sistem pernapasan paru dan saluran nafas sehingga paru mudah terserang infeksi.
4.

Amoniak (NH3)

Proses Industri

Menimbulkan bau yang tidak sedap/menyengat.
Menyebabkan sistem pernapasan, Bronchitis, merusak indera penciuman.
5.

Karbon Dioksida (CO2)Karbon Monoksida (CO)Hidrokarbon

Semua hasil pembakaran.Proses Industri
.
Menimbulkan efek sistematik, karena meracuni tubuh dengan cara pengikatan hemoglobin yang amat vital bagi oksigenasi jaringan tubuh akaibatnya apabila otak kekurangan oksigen dapat menimbulkan kematian.
Dalam jumlah kecil dapat menimbulkan gangguan berfikir, gerakan otot, gangguan jantung.

Rabu, 25 April 2012

Jenis - jenis bencana alam





Jenis – jenis bencana alam :
   Becana alam dapat di katagorikan , yaitu ada bencana alam yg bersifat  meteorologis, bencana alam yang bersifat geologis, wabah dan bencana ruang angkasa.

1. Bencana alam meteorologi
Bencana alam meteorologi atau hidrometeorologi berhubungan dengan iklim.
Contoh :
  Banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan,banjir disebabkan volume air di suatu badan air  seperti sungai dan danau meluap karena curah hujan yang tinggi dan tidak lancarnya jalan air yang di karnakan oleh sampah – sampah membuat jebolnya bendungan sehingga air keluar dari batas alaminya.
 Kekeringan  adalah keadaan kekurangan pasokan air pada suatu daerah dalam masa yang berkepanjangan (beberapa bulan hingga bertahun-tahun). Biasanya kejadian ini muncul bila suatu wilayah secara terus-menerus mengalami curah hujan di bawah rata-rata. Musim kemarau yang panjang akan menyebabkan kekeringan karena cadangan air tanah akan habis akibat penguapan (evaporasi), transpirasi, ataupun penggunaan lain oleh manusia.,
 Badai Tropis / siklon tropis (atau hurikan, angin puyuh, badai tropis, taifun, atau angin ribut tergantung pada daerah dan kekuatannya) adalah sebuah jenis sistem tekanan udara rendah yang terbentuk secara umum di daerah tropis. Sementara angin sejenisnya bisa bersifat destruktif tinggi, siklon tropis adalah bagian penting dari sistem sirkulasi atmosfer, yang memindahkan panas dari daerah khatulistiwa menuju garis lintang yang lebih tinggi.
2. Bencana alam geologi
 Bencana alam geologi adalah bencana alam yang terjadi di permukaan bumi seperti gempa bumi, tsunami, tanah longsor dan gunung meletus. Gempa bumi dan gunung meletus terjadi di hanya sepanjang jalur-jalur pertemuan lempeng tektonik di darat atau lantai samudera.
Contoh
Gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi akibat pelepasan energi dari dalam secara tiba-tiba yang menciptakan gelombang seismik. Gempa Bumi biasa disebabkan oleh pergerakan kerak Bumi (lempeng Bumi).. Kebanyakan gempa Bumi disebabkan dari pelepasan energi yang dihasilkan oleh tekanan yang disebabkan oleh lempengan yang bergerak. Semakin lama tekanan itu kian membesar dan akhirnya mencapai pada keadaan dimana tekanan tersebut tidak dapat ditahan lagi oleh pinggiran lempengan. Pada saat itulah gempa Bumi akan terjadi.

JENIS – JENIS GEMPA BUMI
Berdasarkan Penyebab
Gempa bumi tektonik
Gempa Bumi ini disebabkan oleh adanya aktivitas tektonik, yaitu pergeseran lempeng lempeng tektonik secara mendadak yang mempunyai kekuatan dari yang sangat kecil hingga yang sangat besar.
Gempa bumi tumbukan
Gempa Bumi ini diakibatkan oleh tumbukan meteor atau asteroid yang jatuh ke Bumi, jenis gempa Bumi ini jarang terjadi ,
Gempa bumi runtuhan
Gempa Bumi ini biasanya terjadi pada daerah kapur ataupun pada daerah pertambangan, gempabumi ini jarang terjadi dan bersifat lokal.
Gempa bumi buatan
Gempa bumi buatan adalah gempa bumi yang disebabkan oleh aktivitas dari manusia, seperti peledakan dinamit, nuklir atau palu yang dipukulkan ke permukaan bumi.
Berdasarkan Gelombang/Getaran Gempa
Gelombang Primer
Gelombang primer (gelombang lungitudinal) adalah gelombang atau getaran yang merambat di tubuh bumi dengan kecepatan antara 7-14 km/detik. Getaran ini berasal dari hiposentrum.
Gelombang Sekunder
Gelombang sekunder (gelombang transversal) adalah gelombang atau getaran yang merambat, seperti gelombang primer dengan kecepatan yang sudah berkurang,yakni 4-7 km/detik. Gelombang sekunder tidak dapat merambat melalui lapisan cair.
Tsunami adalah perpindahan badan air yang disebabkan oleh perubahan permukaan laut secara vertikal dengan tiba-tiba. Perubahan permukaan laut tersebut bisa disebabkan oleh gempa bumi yang berhiposentrum di bawah laut, letusan gunung berapi bawah laut, longsor bawah laut, atau atau hantaman meteor di laut. Gelombang tsunami dapat merambat ke segala arah.
Longsor atau sering disebut gerakan tanah adalah suatu peristiwa geologi yang terjadi karena pergerakan masa batuan atau tanah dengan berbagai tipe dan jenis seperti jatuhnya bebatuan atau gumpalan besar tanah. Secara umum kejadian longsor disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor pendorong dan faktor pemicu.
1. Faktor pendorong adalah faktor-faktor yang memengaruhi kondisi material sendiri.
2.  Faktor pemicu adalah faktor yang menyebabkan bergeraknya material tersebut. Meskipun penyebab utama kejadian ini adalah gravitasi yang memengaruhi suatu lereng yang curam, namun ada pula faktor-faktor lainnya yang turut berpengaruh:
§  erosi yang disebabkan aliran air permukaan atau air hujan, sungai-sungai atau gelombang laut yang menggerus kaki lereng-lereng bertambah curam
§  lereng dari bebatuan dan tanah diperlemah melalui saturasi yang diakibatkan hujan lebat
§  gempa bumi menyebabkan getaran, tekanan pada partikel-partikel mineral dan bidang lemah pada massa batuan dan tanah yang mengakibatkan longsornya lereng-lereng tersebut
§  gunung berapi menciptakan simpanan debu yang lengang, hujan lebat dan aliran debu-debu
§  getaran dari mesin, lalu lintas, penggunaan bahan-bahan peledak, dan bahkan petir
§  berat yang terlalu berlebihan, misalnya dari berkumpulnya hujan atau salju

  Gunung meletus merupakan peristiwa yang terjadi akibat endapan magma di dalam perut bumi yang didorong keluar oleh gas yang bertekanan tinggi.
Magma adalah cairan pijar yang terdapat di dalam lapisan bumi dengan suhu yang sangat tinggi, yakni diperkirakan lebih dari 1.000 °C. Cairan magma yang keluar dari dalam bumi disebut lava. Suhu lava yang dikeluarkan bisa mencapai 700-1.200 °C. Letusan gunung berapi yang membawa batu dan abu dapat menyembur sampai sejauh radius 18 km atau lebih, sedangkan lavanya bisa membanjiri sampai sejauh radius 90 km.
Tidak semua gunung berapi sering meletus. Gunung berapi yang sering meletus disebut gunung berapi aktif.

3. Wabah
Wabah atau epidemi adalah penyakit menular yang menyebar melalui populasi manusia di dalam ruang lingkup yang besar, misalnya antar negara atau seluruh dunia.
Contoh: wabah terburuk yang memakan korban jiwa jumlah besar adalah pandemi flu, cacar dan tuberkulosis.
4. Bencana alam dari ruang angkasa
Bencana dari ruang angkasa adalah datangnya berbagai benda langit seperti asteroid atau gangguan badai matahari. Meskipun dampak langsung asteroid yang berukuran kecil tidak berpengaruh besar, asteroid kecil tersebut berjumlah sangat banyak sehingga berkemungkinan besar untuk menabrak bumi.